Anatomi Pukulan Tenis (2)
Agustus 15, 2007 at 2:12 pm Tinggalkan komentar
(Continue)
Memasuki fase pukulan akan dimulai dari footwork. Walaupun footwork digambarkan di atas berlangsung di semua fase pukulan, namun footwork yang akan dibahas di sini adalah cara berdiri (stance) sebelum memukul bola. Setelah pergerakan badan berlangsung, maka pemain memposisikan dirinya untuk memukul bola dengan stance tertentu menurut grip atau kebiasaan masing-masing.
Terdapat 3 stance dalam tennis, yaitu:
1. Closed stance (tertutup)
2. Square Stance (Netral)
3. Open Stance (terbuka)
Contoh ketiga stance di atas dapat di-klik pada gambar berikut:
Stance ini berkaitan erat dengan seleksi pukulanyang akan anda pakai. Apakah backhand atau forehand. Kemudian pemain akan menyeleksi dengan waktu yang tepat zona pukulan yang nyaman bagi pemain untuk memukul bola. Sekali lagi footwork sangat berperan besar dalam fase-fase di atas. Timing yang buruk karena pergerakan kaki anda yang kurang sigap akan menyebabkan anda memukul bola di zona yang kurang nyaman sehinga membuat pukulan menjadi tidak maksimal.
Memasuki tahap ayunan, seorang pemain diharapkan untuk mengayun raketnya ke belakang sebelum bola datang yang diiringi dengan putaran bahu ke belakang. Setelah bola datang pada zona pukulan yang telah anda seleksi, maka raket diayunkan ke depan seiring dengan putaran bahu ke depan.
Saat setelah ini merupakan fase yang sangat penting karena merupakan saat titik kontak raket dengan bola. Beberapa persyaratan untuk titik kontak bagi pukulan yang sempurna adalah:
• Bahu dan pinggul sejajar dengan net atau tegak lurus dengan target area.
• Titik kontak dengan bola berada di depan badan.
• Untuk forehand, tangan yang tidak memegang raket berfungsi untuk menjaga keseimbangan badan.
• Dan kecepatan raket tertinggi dicapai pada saat raket kontak dengan bola.
Fase Pemulihan
Fase pukulan diakhiri dengan followthrough atau gerakan lanjutan setelah mengayun raket dan pemulihan. Followthrough merupakan gerakan yang amat penting karena masih termasuk dalam kinetika pukulan tenis. Gerakan followthrough yang baik adalah setelah mengayun raket maka pemain meneruskan ayunannya hingga raket berada di seberang bahu tangan yang mengayun. Ini penting untuk memaksimalkan tenaga dari pukulan anda karena followthrough yang pendek akan mengurangi kecepatan raket anda ketika kontak dengan bola dan alih-alih pukulan anda tidak bertenaga atau menyangkut di net.
Setelah pukulan selesai maka pemain menjalani pemulihan dan kembali ke posisi tengah lapangan untuk bersiap menerima pukulan dari lawan.
Berikut ilustrasi pukulan forehand Lleyton Hewitt dalam suatu pertandingan tenis. Anda dapat mengklik gambar di bawah untuk memperbesar.
Gambar 1 menunjukkan Hewitt t telah bergerak menuju bola dan ia telah menentukan jenis pukulan dan zona pukulan yang akan dipakai. Kemudian pada gambar 2 Hewitt terlihat mulai mengayunkan raketnya ke belakang dan diikuti dengan ayunan ke depan pada gambar 3. Titik kontak raket dengan bola terjadi pada gambar 4 dimana dapat kita lihat di sini badan Hewitt paralel dengan net atau tegak lurus terhadap target area. Hewit kemudian meneruskan ayunannya hingga raketnya berada di seberang bahu dari lengannya yang terpakai. Setelah followthrough selesai maka pukulan tenis pun selesai yang diikuti dengan pemulihan dan kembali ke posisi tengah.
Source:
USPTA (United States Professional Tennis Association) Player Development Module, Vol3-No.1, 2006.
Entry filed under: Tennis Tutorials.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed